Pagi ini, saya melihat di TL tentang Idea Mining menggunakan Google Trend. Kalian dapat juga gak? Sudah dibaca? Kalau belum, klik linknya dulu ya.
Nah, saya setuju kok bahwa Google Trend itu memang salah satu tambangnya ide untuk tulisan. Kita sebagai blogger, selalu bisa mengambil ide dari sana.
Dengan melakukan itu, kita jadi mengikuti tren yang sedang in sekarang dan secara gak langsung kita melakukan strategi mendapatkan traffic blog yang dikenal dengan riding the wave.
Ini bagus kok. Namun, kalau kamu hanya fokus pada Google Trend ataupun Trending Topic di Twitter, percaya deh, sekali pun tulisanmu jadi “kekinian”, yang ada kamu akan capek.
Kenapa? Karena kamu harus siap terus dengan apa yang sedang jadi tren saat ini. Lalu gimana dong?
Apa artinya kita sebagai blogger harus jadi sosok yang ketinggalan zaman.
Ya gak juga. Lah wong saya aja kemarin nulis soal inovasi untuk blogger kan?
Ada cara mengakalinya. Simak terus untuk dapatkan Kelebihan dan Kekurangan membuat tulisan yang mengikuti tren ini. Serta tips ngeblog dari saya untuk yang ingin menggunakan teknik riding the wave ini di blog.
Plus dan Minus Kalau Menulis Mengikuti Tren (demi Menjadi Blogger Kekinian)
Sebenarnya, tulisan ini juga muncul gara-gara minggu kemarin pada ramai soal Domain Authority yang turun drastis. Ya, gara-gara perubahan algoritmanya Moz lagi.
Kalau kita jadi blogger yang kekinian, masalah turunnya DA itu bakal jadi bahan tulisan tuh. Secara lagi banyak yang cari soal ini.
Ada juga sih yang sudah melakukannya. Saya sendiri sih kemarin agak malas menulisnya. Ini salah satu minus kalau kita menulis mengikuti tren yang ada.
Nilai Plus Kalau Menulis yang Trending
Plusnya ya, kita bisa mendapatkan traffic tambahan saat itu juga. Mengingat itu sedang ramai dibicarakan. Apalagi kalau SEO on Page kita kenceng.
Saat orang Googling, akan muncul tulisan kita dan bammm…
Kita dapat traffic blog dari riding the wave tren saat itu.
Keuntungan Menulis Mengikut Trend
Saya sendiri pernah melakukannya di blog ini. Tulisan tentang Pemenang Asia’s Next Top Model Season 3. Apalagi yang menang itu adalah Ayu Ghani.
Ketika selesai acara, saya langsung ketik di hape dan publish. Saya gak pikirkan macam-macam. Yang penting publish dulu. Besok kan masih bisa edit.
Selama 3 hari, tulisan itu sendiri menghasilkan traffic blog 3K per hari. Gede kan?
Namun,…
Gimana kalau trendnya menghilang?
3 Kekurangan (Minus) Kalau Menulis Mengikuti Tren
Biasanya, yang namanya mengikuti tren untuk mendapatkan traffic ini juga akan menghilang seiring menghilangnya tren itu. Setelah 3 hari itu, traffic blog langsung turun kok.
Itu salah satu kekurangan kalau kita ingin kekinian dengan membahas apa yang lagi trending.
1. Traffic akan menghilang seiring hilangnya trend itu sendiri.
Nah, kalau kamu menulis apa yang trending hanya untuk satu hal ini aja, saya sih gak sarankan ya. Kenapa? Karena traffic blog dari tulisan sepertini bersifat sementara aja.
Walau ada juga trend yang sifatnya musiman.
Kayak contohnya: yang soal Lebaran. Tiap tahun pasti ada tuh tren
Warung Makan Buka atau Tutup
Walau gak tahu juga trafficnya tetep sama aja atau gak.
2. Kamu harus mencari lagi apa yang menjadi tren berikutnya untuk menulis lagi.
Kalau kamu memang mengejar traffic dengan mengikuti tren, setelah kamu mendapatkan dari satu tren, kamu dapat dipastikan akan mengejar kembali tren lainnya.
Ingin mengulang kembali. Ini juga yang saya lakukan dalam tulisan Asia’s Next Top Model itu. Karena sebelumnya juga pernah menulis soal itu.
Pertanyaannya…
Sampai kapan harus gini terus?
3. Tulisan menjadi gak mendalam.
Salah satu kekurangan lainnya kalau kita menulis dengan mengikuti tren adalah kecenderungan tulisan gak maksimal. Kita hanya membahas “permukaan” aja.
Padahal, saya sendiri kalau nulis post aja bisa berhari-hari (baca deh yang behind the scene tulisan blog). Kan sayang juga kalau misalnya apa yang kita tulis jadi gak maksimal.
Kalau berhari-hari, mana bisa itu nyuri traffic dari yang tren. Yang ada udah basi baru diterbitin. Sekalipun tulisannya mendalam ya.
Karena publishnya setelah tren menghilang (seperti yang DA Anjlok itu kan juga dah gak tren lagi tuh – blogger dah pada biasa aja).
Baca juga: Blogger Indonesia itu Wajib Cari Masalah
Tips Ngeblog: 3 Cara Memaksimalkan Traffic Blog dengan Tulisan yang Mengikuti Tren
Mbak Carra, dalam tulisan yang saya sebutkan di atas sebenarnya sudah menyebutkan hal ini juga.
Membuat tulisan yang mengikuti tren yang sedang terjadi itu terkadang melelahkan diri kita sendiri. Makanya perlu #Strategi kalau mau menerapkannya di #Blog Share on XGunakan sebagai Idea Mining – instead of riding the wave.
Maksudnya, kamu gunakan yang trending itu sebagai ide aja. Kumpulkan dulu. Kemudian kamu buat daftar ide tulisan. Untuk lebih lengkapnya, cek tips ngeblog berikut ya.
1. Mulai Buat Daftar Ide
Coba cek apa yang menjadi trend musiman di Google Trend. Ide topik musiman ini yang kamu gunakan sebagai kumpulan ide.
Kenapa kita mengambil ide musiman?
Seperti yang saya tuliskan di atas, tren musiman ini akan muncul di waktu-waktu tertentu kembali. Bisa tahunan atau terkadang kurang dari setahun.
Contoh ya, setiap tahun kita kan merayakan yang namanya International Women’s Day. Nah tren musiman yang ini bisa kamu jadikan ide untuk tulisan di bulan Maret.
2. Siapkan Jadwal Tulisan yang Mengikuti Tren Tersebut
Dari ide tren musiman itu, kita kembangkan jadi jadwal tulisan dengan topik itu. Siapkan jadwal tulisan per bulan pun gak akan jadi masalah.
Sebulan sekali, misalnya, kamu riding with the wave terkait tren musiman tadi.
Contoh, kalau Maret kamu bahas International Women’s Day, di April kamu bisa share soal Hari Kartini. Mei bahas tentang Hari Buruh, dan seterusnya.
3. Kembangkan Tulisan – Set Jadwal Tayang Tulisan yang Mengikuti Tren
Setelah kamu susun jadwal konten kamu, kamu boleh langsung kembangkan dari sekarang dalam bentuk tulisannya. Gak harus menunggu dekat baru kamu menulis.
Kenapa?
Biar waktu yang kamu punya pun banyak untuk melakukan research terlebih dahulu. Sehingga tulisanmu pun gak sebatas “nebeng” tren yang ada doang.
Namun, tulisan mengikuti tren versimu itu memberi sesuatu yang lebih pada pembaca.
Caranya gimana?
Kepoin deh tuh tulisan-tulisan lainnya yang membahas topik yang sama. Apa saja yang dibahas oleh mereka. Apa yang tidak dibahas oleh mereka? Bisakah kamu menambahkan sesuatu dalam tulisanmu itu?
Kita pun bisa selalu mengedit post lama yang memang mengikuti tren ini biar tetap up-to-date dan selalu relevan. #TipsNgeblog Share on XItu sih Tips Versi Saya
Saya sendiri sebenarnya jarang mengikuti tren seperti ini. Pernah, tapi kemudian gak lakukan lagi. Ya karena alasan sebelumnya itu. Terlalu cepat waktunya.
Sedangkan saya sendiri memang tipe yang kalau membahas itu pengennya in-depth, yang memang butuh waktu banyak untuk mengembangkannya.
Contohnya ya soal Domain Authority kemarin itu. Tulisan soal menaikkan DA ini pernah saya tulis di TBI sebelumnya. Saya gak bahas lagi karena memang menurut saya masih relevan – sekalipun dengan perubahan algoritma Moz kemarin.
Karena saat saya menulis tips itu, saya memang lakukan research dulu. Sekalipun mungkin ada beberapa belum saya masukkan, saya belum merasakan perlu untuk menambahkan dalam tulisan sebelumnya (untuk saat ini ya).
Kalau kalian sendiri, suka teknik riding the wave ini? Pernahkah membuat tulisan yang mengikuti tren yang sedang berlangsung? Hasilnya gimana? Atau kamu ada tips ngeblog lainnya?
Kadang saya juga terjebak mengikuti tren jika ide menulis hilang.
Walau kadang ya seperti itu, tulisan tidak berbobot, hanya judulnya saya yang hot. Isinya mah, melempem.
Memang kalau ikut tren itu seringan mengejar waktunya sih mas, jadi gak terlalu dalam isinya. Masih sering nulis sesuai tren mas?
Aku tadinya mau gaya-gayaan ikut nulis soal trend ini. Lumayan buat update blog. Pikirku gitu. Tapi ya ternyata capek. Jadi sekarang nulis yang kusuka aja dan memang apa yang kudu ditulis buat pengingat
Memang salah satu downside kl ngikuti tren, kita harus siap lari. Menulis ikut tren bagus untuk yang punya tim sih mnrt saya.
pernah ikutan nulis yang jadi tren, waktu itu tentang kebun bunga yang diacak2 karena dijadiin tempat foto2..
memang traffic naik beberapa hari sih…
alasan ikut2an bahas yang trend itu cuma karena punya foto bunganya he.. he.., jadi nulisnya bisa cepat..
Kalau sudah punya foto gitu sih enak ya mbak. Bisa langsung.
Setelah beberapa hari gimana mbak trafficnya?
Tren yang dipilih sepertinya juga harus sesuai dengan yang biasa dibahas di blog kita.
Kalau tetiba kita membahas sesuatu yang lagi tren, tapi sangat berbeda dengan isi blog secara keseluruhan, sepertinya juga tidak berpengaruh ya, mas.
Kalau bisa relate sama yang biasa dibahas itu jauh lebih baik mbak. Kalau gak, ya kayak yang saya kemarin itu. Up hanya beberapa hari doang. setelahnya ya udah, bye.
kadang aku juga merasanya begitu, kalo terlalu ngikutin trend malah kadang ‘suara’ kita didalam kontennya ngga nyampe. emang sih, postingan tentang apapun yang lagi trend search volumenya bisa besar terus rame mendadak dalam semalam, tapi nggak menjamin bakal panen adsense click juga kan?? jadi mending natural aja 😉
Gak jaminan memang mbak ke Adsense click, tapi meningkatkan peluang hehehe.
thx for the 2 cents ya mbak.
tergantung tujuannya untuk menulis itu untuk apa , kalo yang kita kejar traffic untuk iklan mungkin menulis sesuai dengan tren menurut saya sah , hanya saja pengunjungnya tidak akan balik lagi ke blog kita
Betul mas. memang semua kembali ke tujuan awal sih.
Nah ini, plus minusnya membuat tulisan mengikuti tren. Tp aku blm pernah melakukannya, ekekekk
Cobalah mbak diterapkan. Siapa tahu berhasil di dirimu
yang aku kurang suka itu memang jadi ngga bisa mendalam. tapi cara lain adalah, aku nulisnya kapan aja. tapi pas ada tren yang berkaitan, aku share ulang di socmed
Ah, triknya boleh juga tuh Nay.