Febriyan Lukito

Membuat Tulisan yang Mengikuti Tren, Gimana Cara Biar Maksimal?

Pagi ini, saya melihat di TL tentang Idea Mining menggunakan Google Trend. Kalian dapat juga gak? Sudah dibaca? Kalau belum, klik linknya dulu ya.

Nah, saya setuju kok bahwa Google Trend itu memang salah satu tambangnya ide untuk tulisan. Kita sebagai blogger, selalu bisa mengambil ide dari sana.

tips ngeblog membuat tulisan mengikuti tren

Dengan melakukan itu, kita jadi mengikuti tren yang sedang in sekarang dan secara gak langsung kita melakukan strategi mendapatkan traffic blog yang dikenal dengan riding the wave.

Contoh trending topic twitter – boleh saja, kita sebagai blogger menulis yang di sini. Pertanyaannya: Mau sampai kapan ngikutin trending topic?

Ini bagus kok. Namun, kalau kamu hanya fokus pada Google Trend ataupun Trending Topic di Twitter, percaya deh, sekali pun tulisanmu jadi “kekinian”, yang ada kamu akan capek.

Kenapa? Karena kamu harus siap terus dengan apa yang sedang jadi tren saat ini. Lalu gimana dong?

Apa artinya kita sebagai blogger harus jadi sosok yang ketinggalan zaman.

Ya gak juga. Lah wong saya aja kemarin nulis soal inovasi untuk blogger kan?

Ada cara mengakalinya. Simak terus untuk dapatkan Kelebihan dan Kekurangan membuat tulisan yang mengikuti tren ini. Serta tips ngeblog dari saya untuk yang ingin menggunakan teknik riding the wave ini di blog.

Plus dan Minus Kalau Menulis Mengikuti Tren (demi Menjadi Blogger Kekinian)

Sebenarnya, tulisan ini juga muncul gara-gara minggu kemarin pada ramai soal Domain Authority yang turun drastis. Ya, gara-gara perubahan algoritmanya Moz lagi.

Kalau kita jadi blogger yang kekinian, masalah turunnya DA itu bakal jadi bahan tulisan tuh. Secara lagi banyak yang cari soal ini.

Ada juga sih yang sudah melakukannya. Saya sendiri sih kemarin agak malas menulisnya. Ini salah satu minus kalau kita menulis mengikuti tren yang ada.

Nilai Plus Kalau Menulis yang Trending

Plusnya ya, kita bisa mendapatkan traffic tambahan saat itu juga. Mengingat itu sedang ramai dibicarakan. Apalagi kalau SEO on Page kita kenceng.

Saat orang Googling, akan muncul tulisan kita dan bammm…

Kita dapat traffic blog dari riding the wave tren saat itu.

Keuntungan Menulis Mengikut Trend

Saya sendiri pernah melakukannya di blog ini. Tulisan tentang Pemenang Asia’s Next Top Model Season 3. Apalagi yang menang itu adalah Ayu Ghani.

Ketika selesai acara, saya langsung ketik di hape dan publish. Saya gak pikirkan macam-macam. Yang penting publish dulu. Besok kan masih bisa edit.

Ini salah satu tulisan saya yang “riding the wave” – memang efektif naikin traffic, tapi hanya sementara doang.

Selama 3 hari, tulisan itu sendiri menghasilkan traffic blog 3K per hari. Gede kan?

Namun,…

Gimana kalau trendnya menghilang?

3 Kekurangan (Minus) Kalau Menulis Mengikuti Tren

Biasanya, yang namanya mengikuti tren untuk mendapatkan traffic ini juga akan menghilang seiring menghilangnya tren itu. Setelah 3 hari itu, traffic blog langsung turun kok.

Itu salah satu kekurangan kalau kita ingin kekinian dengan membahas apa yang lagi trending.

1. Traffic akan menghilang seiring hilangnya trend itu sendiri.

Nah, kalau kamu menulis apa yang trending hanya untuk satu hal ini aja, saya sih gak sarankan ya. Kenapa? Karena traffic blog dari tulisan sepertini bersifat sementara aja.

Walau ada juga trend yang sifatnya musiman.

Kayak contohnya: yang soal Lebaran. Tiap tahun pasti ada tuh tren

Warung Makan Buka atau Tutup

Walau gak tahu juga trafficnya tetep sama aja atau gak.

2. Kamu harus mencari lagi apa yang menjadi tren berikutnya untuk menulis lagi.

Kalau kamu memang mengejar traffic dengan mengikuti tren, setelah kamu mendapatkan dari satu tren, kamu dapat dipastikan akan mengejar kembali tren lainnya.

Ingin mengulang kembali. Ini juga yang saya lakukan dalam tulisan Asia’s Next Top Model itu. Karena sebelumnya juga pernah menulis soal itu.

Pertanyaannya…

Sampai kapan harus gini terus?

3. Tulisan menjadi gak mendalam.

Salah satu kekurangan lainnya kalau kita menulis dengan mengikuti tren adalah kecenderungan tulisan gak maksimal. Kita hanya membahas “permukaan” aja.

Padahal, saya sendiri kalau nulis post aja bisa berhari-hari (baca deh yang behind the scene tulisan blog). Kan sayang juga kalau misalnya apa yang kita tulis jadi gak maksimal.

Kalau berhari-hari, mana bisa itu nyuri traffic dari yang tren. Yang ada udah basi baru diterbitin. Sekalipun tulisannya mendalam ya.

Karena publishnya setelah tren menghilang (seperti yang DA Anjlok itu kan juga dah gak tren lagi tuh – blogger dah pada biasa aja).

Baca juga: Blogger Indonesia itu Wajib Cari Masalah

Tips Ngeblog: 3 Cara Memaksimalkan Traffic Blog dengan Tulisan yang Mengikuti Tren

Mbak Carra, dalam tulisan yang saya sebutkan di atas sebenarnya sudah menyebutkan hal ini juga.

Gunakan sebagai Idea Mining – instead of riding the wave.

Maksudnya, kamu gunakan yang trending itu sebagai ide aja. Kumpulkan dulu. Kemudian kamu buat daftar ide tulisan. Untuk lebih lengkapnya, cek tips ngeblog berikut ya.

1. Mulai Buat Daftar Ide

Coba cek apa yang menjadi trend musiman di Google Trend. Ide topik musiman ini yang kamu gunakan sebagai kumpulan ide.

Kenapa kita mengambil ide musiman?

Seperti yang saya tuliskan di atas, tren musiman ini akan muncul di waktu-waktu tertentu kembali. Bisa tahunan atau terkadang kurang dari setahun.

Contoh ya, setiap tahun kita kan merayakan yang namanya International Women’s Day. Nah tren musiman yang ini bisa kamu jadikan ide untuk tulisan di bulan Maret.

Kumpulkan ide tulisan dari tren yang ada dan kemudian bikin jadwal kalau memang mau mengikuti tren

2. Siapkan Jadwal Tulisan yang Mengikuti Tren Tersebut

Dari ide tren musiman itu, kita kembangkan jadi jadwal tulisan dengan topik itu. Siapkan jadwal tulisan per bulan pun gak akan jadi masalah.

Sebulan sekali, misalnya, kamu riding with the wave terkait tren musiman tadi.

Contoh, kalau Maret kamu bahas International Women’s Day, di April kamu bisa share soal Hari Kartini. Mei bahas tentang Hari Buruh, dan seterusnya.

3. Kembangkan Tulisan – Set Jadwal Tayang Tulisan yang Mengikuti Tren

Setelah kamu susun jadwal konten kamu, kamu boleh langsung kembangkan dari sekarang dalam bentuk tulisannya. Gak harus menunggu dekat baru kamu menulis.

Kenapa?

Biar waktu yang kamu punya pun banyak untuk melakukan research terlebih dahulu. Sehingga tulisanmu pun gak sebatas “nebeng” tren yang ada doang.

Ini dah ada di draft di TipsdanTrik nih. tapi belum publish hehehe

Namun, tulisan mengikuti tren versimu itu memberi sesuatu yang lebih pada pembaca.

Caranya gimana?

Kepoin deh tuh tulisan-tulisan lainnya yang membahas topik yang sama. Apa saja yang dibahas oleh mereka. Apa yang tidak dibahas oleh mereka? Bisakah kamu menambahkan sesuatu dalam tulisanmu itu?

Itu sih Tips Versi Saya

Saya sendiri sebenarnya jarang mengikuti tren seperti ini. Pernah, tapi kemudian gak lakukan lagi. Ya karena alasan sebelumnya itu. Terlalu cepat waktunya.

Sedangkan saya sendiri memang tipe yang kalau membahas itu pengennya in-depth, yang memang butuh waktu banyak untuk mengembangkannya.

Contohnya ya soal Domain Authority kemarin itu. Tulisan soal menaikkan DA ini pernah saya tulis di TBI sebelumnya. Saya gak bahas lagi karena memang menurut saya masih relevan – sekalipun dengan perubahan algoritma Moz kemarin.

Membuat tulisan yang mengikuti tren itu artinya kamu siap untuk mengedit post lama juga. Gimana?

Karena saat saya menulis tips itu, saya memang lakukan research dulu. Sekalipun mungkin ada beberapa belum saya masukkan, saya belum merasakan perlu untuk menambahkan dalam tulisan sebelumnya (untuk saat ini ya).

Kalau kalian sendiri, suka teknik riding the wave ini? Pernahkah membuat tulisan yang mengikuti tren yang sedang berlangsung? Hasilnya gimana? Atau kamu ada tips ngeblog lainnya?

Exit mobile version