Di Indonesia, tradisi mudik lebaran itu adalah sesuatu yang wajib bagi setiap warga yang merantau. Mudik sendiri berarti kegiatan perantau/pekerja migran untuk kembali ke kampung halaman mereka. Biasanya dilakukan pada hari raya keagamaan, Lebaran adalah salah satunya. (Sumber: Wiki).
Pada saat mudik inilah, kesempatan untuk kumpul keluarga besar yang tersebar di mana-mana bisa dilakukan. Setelah sekian lama tidak kumpul, dan bertemu di satu waktu tertentu itu rasanya menyenangkan.
Entah sejak kapan tradisi mudik Lebaran ini menjadi hal wajib, tapi saya pribadi sangat menyukai tradisi ini. Karena di saat seperti inilah, kampung halaman saya lengang – bebas macet *nyengir*.
Mudik Lebaran untuk Kumpul Keluarga Besar
Saat saya kerja di Liberia beberapa tahun lalu, walau baru beberapa bulan saja, kok rasanya dah kangen dengan keluarga. Walaupun hampir tiap hari saya berkomunikasi, baik dengan video call ataupun instant message, rasanya tetap ada yang kurang.
Nah, mungkin itu juga yang dirasakan oleh para perantau yang bekerja jauh dari kampung halaman mereka. Kangen kumpul keluarga besar dan akhirnya memanfaatkan momen mudik Lebaran ini untuk berkumpul dan kembali ke kampung halaman.
Sidomuncul, sebuah perusahaan yang bergerak dalam obat herbal, memahami sekali tradisi ini dan sejak tahun 1991. Artinya, sudah 27 tahun program Mudik Gratis Sidomuncul ini diselenggarakan. Tujuannya adalah memberi insentif kepada para penjual jamu – dalam bentuk mempermudah acara kumpul keluarga besar mereka.
“Ide mudik gratis ini dari adik saya, Sofyan Hidayat, yang sekarang menjabat sebagai Direktur Utama Sidomuncul,” ujar Irwan Hidayat, Direktur Marketing Sidomuncul.
Namun, setelah 3 tahun berjalan, pada tahun 1994, acara Mudik Gratis Sidomuncul ini pun mulai digarap dengan lebih serius. Mulai ada acara hiburan, promosi pada bus dan mengundang pejabat untuk melepas pemudik.
Pak @IrwanSido membuka acara 27 th #MudikSidoMuncul @Sidomuncul_Corp pic.twitter.com/KOlc4PDpTW
— Febriyan Lukito (@feb_ryan24) June 30, 2016
Tradisi Mudik Lebaran Gratis 2016 Sidomuncul
Di tahun 2016 ini, Sidomuncul menyiapkan 270 bus untuk total 16.000 pemudik. Dengan daerah tujuan yaitu Cirebon, Tegal, Kuningan, Solo, Purwokerto, dan Wonogiri. Pelepasan mudik gratis 2016 ini sendiri dilakukan tanggal 1 Juli 2016 di Museum Purna Bhakti, Taman Mini Indonesia Indah.
Dalam acara pelepasan Mudik Lebaran 2016 ini, hadir pula Ibu Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Beliau sangat berterima kasih kepada Sidomuncul yang telah bertahun-tahun menyelenggarakan acara mudik gratis ini. Dan untuk tahun 2016 ini, dia juga sangat senang karena Sidomuncul mengambil tema Peduli Lingkungan sebagai bagian dari acara Mudik Lebaran ini.
Beliau juga mengajak para pemudik, yang merupakan penjual jamu dan kerabat, untuk mengajak sanak saudaranya di kampung untuk turut menjaga lingkungan sendiri.
Menurut Pak Irwan Hidayat, yang lebih suka dikenal sebagai SocioMarketer, melalui Tolak Linu Mint, Sidomuncul mengajak para pemudik untuk peduli lingkungan. Caranya dengan iklan berikut yang ditempelkan di setiap tempat duduk.
Nah dari 30rb sampah plastik itu, hanya 10rb yang bisa didaur ulang. Jadi 20rb ton sampah menjadi beban lingkungan yang bisa membahayakan kan?
Melalui komik di atas, Sidomuncul berharap orang akan lebih peduli dan mau berpartisipasi dalam memilah sampah organik dan non organik. Dimulai dari diri sendiri.
Pak Irwan Hidayat juga menyampaikan bahwa lingkungan itu sangat penting bagi sebuah negara – sama pentingnya dengan membangunperekonomian. Dan kita harus membantu pemerintah dalam hal ini.
Apa Kata Peserta Mudik Lebaran Sidomuncul 2016
Dalam acara pelepasan, salah seorang peserta mudik lebaran 2016 ini berkata bahwa dia sudah belasan tahun mengikuti acara mudik gratis ini. Dan sangat berterima kasih kepada Sidomuncul atas acara ini.
Dengan #MudikLebaranSidoMuncul, Ibu Hosmini, penjual jamu terbantu dalam hal biaya
Selain itu, Ibu Hosmini sendiri, yang kembali ke kampung halaman di Wonogiri, bisa menikmati perjalanan bersama kerabat dan teman-temannya. Jadi hepi sepanjang perjalanan. Dan berharap kalau acara mudik ini akan selalu ada di kemudian hari.
Mudik Lebaran Itu….
Mendengar ucapan Ibu Hosmini, saya jadi makin kagum dengan Sidomuncul yang memperhatikan para penjual jamu. Dengan rangkaian mudik lebaran gratis seperti ini, Sidomuncul telah membantu para penjual tamu itu untuk bisa kumpul keluarga besar – walau setahun sekali.
Dan makin kagumnya karena Pak Irwan Hidayat, sang SocioMarketer ini, mampu memadukan acara Mudik Gratis ini dengan kampanye peduli lingkungannya. Jadi perjalanan kembali ke kampung halaman alias mudik lebaran menjadi sarana edukasi kepada para pemudik. Keren… Semoga sih acara seperti ini bisa terus berlanjut.