Gak jarang saya dengar yang teriak seperti itu. “Itu mah udah dari sononya. Gak akan bisa berubah.” Atau “Ujan gede deh kalau sampai berubah itu mah.” Kalau kalian pernah mendengar juga gak? Apa memang kalau kita bicara yang namanya seorang manusia itu gak akan pernah bisa berubah? Sedang tidak sedikit motivator mengatakan manusia itu akan selalu berubah seiring perkembangan jaman.
Saya beberapa kali ketemu dengan orang yang suka sekali bicara begitu. Entah apa yang mendasari orang itu berkata demikian. Apakah memang pengalaman buruknya dengan orang itu sehingga benar-benar merasa kalau orang yang dimaksudkan itu gak akan pernah bisa berubah? Well…
Saya sendiri sih gak kenal orang yang dimaksud itu dengan baik untuk bisa bilang kalau memang orang tersebut tidak akan pernah bisa berubah. Udah dari sananya kayak gitu, bahkan berkata: “memang apel jatuh tidak jauh dari pohonnya.” Ya kalau gak kenal mana bisa kita bicara seperti itu. Betul? Ada satu hal yang saya yakini betul, sebagaimana yang sering saya dengar:
Everybody change!
Saya sih yakin, yang baik bisa saja berubah menjadi jahat, yang jahat bisa berubah jadi baik. Nothing is impossible in this world. Bisa saja orang yang sekarang ini sangat dekat dengan kita akan jadi sangat jauh suatu saat nanti, who knows. Perubahan itu inevitable katanya. Siapa sangka kalau saya setahun kemarin bisa di Liberia, dan quarter kedua tahun ini kemarin mengalami perubahan yang sangat drastis. Semua berubah, detik demi detik selalu saja ada perubahan itu.
Udah Dari Sononya
Mungkin orang yang bilang, orang itu mah udah dari sononya kayak gitu, memiliki pengalaman buruk dengan orang yang dimaksud sampai-sampai dia gak percaya lagi kalau orang itu sendiri mungkin sudah gak dari sononya lagi. Misalnya aja sih yang paling kentara yang pernah saya alami.
Teman saya ada yang dari daerah. Kalau memang udah dari sononya itu sangat berlaku dan perubahan itu gak pernah ada di kehidupan, mungkin, teman saya itu sampai sekarang gak akan pernah bisa menyesuaikan diri untuk berbicara bahasa gaol Jakarta. Mungkin akan selalu bicara dalam bahasa daerah masing-masing dan bisa jadi dianggap aneh sama yang lainnya.
Misalnya lagi adalah pengalaman pas dulu mencari tenaga admin, yang datang untuk wawancara sepertinya mempercayai satu hal. Bahwa mereka itu udah dari sononya seperti itu. Tapi sebenarnya yang dicari oleh saya dan rekan HRD itu justru yang gak mempercayai hal itu, tapi yang yakin bisa melakukan sesuatu hal yang baru. Kata-kata ajaib udah dari sononya itu justru membuat saya dan teman saya mundur dalam memilih orang tersebut sebagai admin.
Ya atau paling gampang gini: Misalnya kamu lagi jatuh cinta (siap2 diledekin lagi dah sama Miss Granger), apakah kamu akan maju seperti apa adanya dirimu. Anggap saja misalnya kamu itu orang yang cuek banget dalam hal penampilan. Biasa gak mandi misalnya. Nah sekarang mau ketemu sama gadis pujaanmu. Apa kamu gak akan mandi?
Hahhh? Serius? Gak akan mandi juga? Karena udah dari sononya kayak gitu dan gak akan berubah karena seorang gadis atau karena cinta? Really? Hehehe, 80% akan mandi dan dandan habis-habisan buat membuat si gadis itu jatuh cinta pada kamu. Jadi, apa memang udah dari sononya gak mungkin dirubah?
Tergantung Pada Situasi Dan Kondisi
Well, menurut saya sih gak. Semua hal di dunia berubaha, tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi masing-masing orang. Misalnya aja, jika dihadapkan pada kondisi di mana orang yang kita sayangi dalam keadaan bahaya, saya yakin, setiap orang akan berubah. Akan lakukan almost every thing to help those love ones. Tergantung pada motivasi dalam diri sendiri – setidaknya itu sih yang saya pelajari dari berbagai great motivator yang sering saya baca dan dengar. Bahwa yang terbaik untuk berubah adalah diri sendiri yang memang ingin berubah.
Setiap orang bisa dan pasti bisa berubah – tapi semua kembali pada niatan dalam diri sendiri. Apakah perubahan itu urgent dan sangat dibutuhkan oleh diri kita? Kalau memang iya, diri kita akan mengarah pada perubahan itu. Misalnya saja, karena didiagnosa kena penyakit paru, seseorang menjadi termotivasi untuk berhenti merokok. Tapi kalau belum ada diaognosa itu, ya orang itu tahu dan paham bahaya rokok bagi kesehatan, tapi cuek aja ngerokok terus.
So… pada intinya dari tulisan ngawur ngidul ini adalah, apakah kalian percaya kata-kata: UDAH DARI SONONYA, gak mungkin berubah lagi ini? Ataukah kalian percaya semua orang bisa dirubah/berubah? Gimana caranya?