Sebagai pemula banget dalam hal investasi reksa dana, sering banget saya bertanya-tanya (masih dalam hati sih), kapan sih waktu yang tepat investasi reksa dana ini?
Terus, investasinya di reksa dana yang mana? Selama ini kan saya lebih di pasar uang. Padahal ada juga reksa dana pendapatan tetap dan juga reksa dana saham.
Bingung… Apalagi kalau dah ke investasi di saham – harus lebih banyak belajar lagi.
Nah, untungnya 2 November 2019 kemarin, Indopremier, salah satu agen penjual reksa dana online di Indonesia ini, mengadakan acara yang menurut saya sih cocok banget buat pemula seperti saya.
Acara IPOTPAY Fund Talk with Millennials #4: Waktu yang Tepat Investasi Reksa Dana ini ternyata memang memberi jawaban untuk pertanyaan saya di atas. Bahkan lebih… saya dapat banyak informasi baru.
Ternyata Banyak Faktor yang Mempengaruhi Performa Reksa Dana
Sejak kenal IPOTGO dan IPOTPAY, saya mulai aktif memindahkan dana lebih saya ke rekening reksa dana di sana. Apalagi saya sudah mengaktifkan fitur: “Penempatan Dana Otomatis” di IPOTPAY.
Jadi dana yang idle di rekening itu, otomatis dibelikan reksa dana pasar uang yang sudah saya set sebelumnya.
Seperti kata Pak Mattheus Raharja, S.E, M.Si, Brand Manager Produk Reksa Dana Indo Premier di acara kemarin:
Menyimpan uang itu jangan sekadar parkir saja, tapi perlu memberikan nilai lebih – nilai tambah untuk masa depan.
Eh tapi, setiap mendapat email laporan portfolio reksa dana, saya tuh agak worry. Karena kok, nilainya gak seperti yang saya harapkan (walaupun nilai investasi masih kecil, kan tetep mau dapat untung hehe).
Ternyata, performa investasi reksa dana itu juga tergantung pada banyak faktor. Gak bisa kita lupakan faktor-faktor ini.
1. GDP – Gross Domestic Product
GDP yang merupakan indikator ekonomi suatu negara, juga sangat mempengaruhi performa investasi reksa dana kita. Misalnya nih, di tradingeconomics.com kita bisa cek GDP growth Indonesia dan juga konsensus dari para analis ekonomi.
Kalau ternyata, saat pengumuman GDP, aktualnya kurang dari konsensus, artinya negara lagi ada sesuatu. Bisa kacau jadinya. Pasar pun jadi kacau. Ini yang juga akan mempengaruhi performa investasi kita.
Untungnya, untuk Indonesia di 2019 ini, terutama di Q3, GDP actual kita masih di atas konsensus itu, yaitu 5,02%, di atas 5,01% yang dikonsensuskan analis.
So, masih baguslah untuk investasi, termasuk investasi di reksa dana. Kalau kebalikannya, lebih baik mikir-mikir dulu sambil lihat kebijakan ekonomi dari pemerintah.
Baca juga: Tentang Investasi di CryptoCurrency
2. Inflasi
Tingkat inflasi ini sangat berpengaruh pada suku bunga. Nah suku bunga ini yang kemudian akan berefek pada investasi. Kenapa?
Kalau suku bunga turun, para investor yang punya banyak uang, akan mencari opsi selain deposito. So, saat suku bunga turun inilah, investasi di reksa dana, terutama di reksa dana pendapatan tetap bisa jadi pilihan.
3. Manufacturing PMI
Ini baru denger nih di acara IPOTPAY Fund Talk with Millennials #4: Waktu yang Tepat Investasi Reksa Dana, 2 November kemarin.
Ternyata ini adalah indikator kondisi pasar, terutama di bidang industri dan jasa, suatu negara. Apakah sedang ekspansi, stagnan atau malah menurun atau kontraksi.
Normalnya, manufacturing PMI ini ada di angka 50. Kalau di atas 50, kita boleh banget investasi di reksa dana.
Baca juga: Tentang Fintech Pinjaman Online
4. Current Account
Current Account ini sangat mempengaruhi nilai mata uang suatu negara, dilihat dari transaksi ekspor impor dan juga financial service.
Ibarat di keluarga, ini tuh neraca pemasukan dan pengeluaran keluarga.
Kalau misalnya pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, artinya perlu tambah pemasukannya dong? Nah dana tambahan ini dalam bentuk financial service oleh pemerintah melalui kebijakan moneter pemerintah.
Itu tuh faktor-faktor yang mempengaruhi performa investasi, terutama investasi reksa dana kita. Selama ini sih, saya gak pernah perhatiin.
Makanya, selesai acara kemarin, mulai cek lagi, memang kondisi Indonesia sendiri seperti apa. Untung dikasih tahu juga cara ceknya, tinggal buka tradingeconomics.com aja. Kita bisa cek semua indikator di atas.
Memang sih ada faktor lainnya yang pasti berpengaruh pada performa reksa dana kita, seperti manajer investasi yang mengelola reksa dana kita. Salah pilih manajer investasi pun bisa bikin kita untung besar atau rugi besar.
Waktu yang Tepat Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap
Setelah agak paham tentang performa investasi reksa dana, pertanyaan berikutnya tuh masih sama di kepala saya:
Kapan waktu yang tepat investasi reksa dana? Terus reksa dana apa yang cocok?
Nah, di acara IPOTPAY Fund Talk with Millennials #4: Waktu yang Tepat Investasi Reksa Dana kemarin itu juga, salah satu nara sumbernya menjelaskan hal ini. Seneng banget makanya… walau agak-agak lama memahaminya.
Bapak Liyanto Sudarso, CSA. yang merupakan penulis buku Taktis Berinvestasi Reksa Dana, memberikan tips dan trik mengenai investasi reksa dana ini.
Sekilas Tentang Reksa Dana Pendapatan Tetap
Apa itu reksa dana pendapatan tetap sudah saya jelaskan dalam artikel investasi reksa dana online sebelumnya.
Intinya sih, reksa dana ini, 80% komponen utamanya adalah dalam bentuk obligasi.
Obligasi sendiri berdasarkan jenisnya bisa digolongkan menjadi 3, yaitu:
- Obligasi Pemerintah – dengan bunga (kupon) rendah dan mudah diperjualbelikan.
- Obligasi Perusahaan – bunganya lebih tinggi tapi lebih susah diperjualbelikan dibanding pemerintah punya.
- Obligasi Syariah – dalam hal bunga agak moderat dan juga susah diperjualbelikan.
Dengan mengetahui 3 jenis obligasi di atas, kita bisa menentukan investasi reksa dana pendapatan tetap mana yang cocok untuk kita.
Tips Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi performa investasi reksa dana di atas, Pak Liyanto membagikan tips investasinya sebagai berikut:
- GDP – Waktu yang tepat adalah saat GDP aktual melebihi konsensus. Seperti kondisi Indonesia sekarang ini.
- Terkait inflasi, Pak Liyanto menjelaskan, saat ini pemerintah cenderung menurunkan suku bunga. Artinya, obligasi yang merupakan instrumen utama reksa dana pendapatan tetap menjadi opsi investasi yang tepat saat ini.
- Current Account Indonesia saat ini masih minus. Banyakan impor (terutama infrastruktur oleh pemerintah), jadi sekarang ini ya waktu yang tepat untuk investasi reksa dana pendapatan tetap.
Trik Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap
Selain itu, dia juga membagian trik untuk memilih investasi reksa dana pendapatan tetap:
1. Lihat Imbal Hasil RDPT
Biasakan untuk melihat imbal hasil RDPT yang jadi pilihan kita. Apakah masih worth apa gak kalau kita investasi di reksa dana pendapatan tetap itu?
Caranya:
- Buka website investing.com
- Cek imbal hasil di US ( https://www.investing.com/rates-bonds/u.s.-10-year-bond-yield) untuk obligasi dengan jangka waktu 10 tahun berapa?
- Tambahkan 4,5% untuk imbal hasil Indonesia.
- Jika return yang didapatkan dari reksa dana pendapatan tetap pilihan kita di atas hasil nomor 3, artinya RDPT itu bagus untuk investasi kita.
2. Cek Top 5 Komponen Reksa Dana Pendapatan Tetap
Jadi, sebelum kita memutuskan memilih reksa dana pendapatan tetap, kita harus tahu dulu, si reksa dana ini lebih banyak ditempatkan di obligasi apa saja.
Cara mengecek komponen RDPT via IPOT
- Buka website IPOT atau bisa via aplikasi IPOTGO di Android atau iOS juga.
- Buka daftar reksa dana yang ada. Pilih yang Reksa Dana Fixed Income aja.
- Klik nama reksa dana yang ingin dicek. Akan muncul halaman seperti gambar di bawah.
- Pilih unduh Fund Fact Sheet. Nah di file ini akan ditampilkan 5 obligasi yang ditempatkan oleh reksa dana ini.
- Buka website http://ibpa.co.id dan cek jangka waktu reksa dana yang jadi top 5 komponen itu.
Saran dari Pak Liyanto, untuk dapat cuan lebih dari investasi reksa dana pendapatan tetap itu, kita lebih baik:
Investasi reksa dana pendapatan tetap dalam bentuk obligasi pemerintah yang jangka panjang.
Investasi Reksa Dana Saham yang Tepat ya di Sucorinvest
Untuk investasi reksa dana saham, risikonya memang lebih tinggi dibandingkan RDPU ataupun RDPT. Namun, return pun bisa lebih tinggi lagi – high risk, high return kan.
Pak Liyanto menjelaskan juga bagaimana cara memilih investasi reksa dana saham yang tepat, yaitu dengan memperhatikan dan membandingkan:
- Active Managed – artinya dana tersebut memang selalu dikelola. Gak yang tiba-tiba ngilang gitu.
- Bandingkan dengan indeks acuan yang sama. Misalnya, selalu bandingkan dengan LQ45 atau IHSG.
- Cari yang AUM (Asset Under Management) setara. Kalau membandingkan kan harus apple to apple. Ya jangan bandingkan asset management yang AUMnya beda jauh banget.
Nah, salah satu rekomendasi untuk investor pemula yang ingin investasi di reksa dana saham adalah Sucorinvest (ada Equity Fund, Maxi Fund dan juga Syaria Equity Fund).
Dalam acara kemarin, Bapak Billy Budiman, CSA, PFM CRP. (Equity Fund Manager dari Sucor Asset Management), juga menjelaskan lebih detail mengenai beragam reksa dana yang dimiliki asset management ini.
Memang tidak terbatas pada reksa dana saham doang, ada juga reksa dana pasar uang, pendapatan tetap dan campuran, bahkan syariah.
Return yang didapatkan Sucorinvest Equity Fund sendiri dari tahun 2016 hingga 2019 ini sangat bagus. Bisa dapat 2 digit. Sangat jauh dari IHSG sendiri.
Sudah banyak penghargaan yang diraih Sucor Asset Management dan juga produk-produk reksa dana mereka di 2019 ini.
Asiknya lagi, reksa dana Sucorinvest ini bisa kita beli via IPOT. Tinggal pastikan saja, reksa dana mana yang kita mau. Login IPOTGO dan beli deh. Dana kita jadi gak idle lagi kan?
Jadi Pilih Investasi Reksa Dana yang Mana?
Manapun investasi reksa dana yang dipilih, entah pendapatan tetap, saham ataupun pasar uang, enaknya sih via Indopremier.
Kita bisa akses via web ataupun aplikasi IPOTGO. Eh jangan lupa juga install IPOTPAY biar dana idle yang belum diinvestasikan juga tetap bisa menghasilkan value tambahan.
Mau investasi reksa dana pendapatan tetap? Jangan lupa bandingkan dulu performa masing-masing di list reksadana dan juga Multiguna Chart dari IPOT.
Investasi reksa dana saham? Bisa juga kok di IPOT. Jangan lupa juga trik yang dikasih tahu oleh Pak Liyanto tadi. Jangan lupakan juga Sucorinvest. Saya sendiri sudah cek sih, untuk Sucorinvest Bond Fund kayaknya menarik nih – tetep menerapkan yang didapat dari acara kok.
Kan jadi sudah mulai paham investasi apa dan kapan waktu yang tepat investasi reksa dana? Eh iya, jangan lupa juga, selalu cek tipe investor kamu dulu sebelum mulai investasi.
Kalau kamu, kira-kira tertarik investasi reksa dana apa nih?