leave your legacy
Saat kita dilahirkan di dunia ini, kita diibaratkan sebuah buku kosong. Bahkan tanpa nama hingga orang tua kita memberi kita sebuah nama terindah.
Dan selama perjalanan hidup, kita mulai menuliskan bab demi bab kehidupan kita. Perlahan. Tapi pasti. Buku itu mulai terisi.
Mulai dari kejadian-kejadian bahagia. Kejadian sedih. Kejadian yang membuat kita stress. Segalanya. Satu demi satu mulai kita tuliskan dalam satu rangkaian panjang.
Dan…
Pada akhirnya… Buku ini akan menjadi warisan utama kita kepada keturunan kita. Baik atau buruk. Semuanya.
Jejak demi jejak yang terserak (meminjam judul blog dan bukunya mas Jampang) membentuk alur yang jelas.
Seperti apakah jejak itu sekarang? Alur sepeti apakah yang saat ini sudah terbentuk? Apakah alur yang memang kita ingin tinggalkan sebagai warisan?
Salah satu aplikasi yang saya gunakan saat ini adalah Path. Saya suka aplikasi ini. Kenapa. Karena sama seperti konsep yang saya tuliskan di atas.
Aplikasi ini sebenarnya untuk meninggalkan jejak demi jejak kita dalam hidup ini. Dan kepada siapakah kita membagi jejak itu. Semua di sana.
Marilah. Tinggalkan jejak yang sesuai keinginan kita. Seperti apakah kita ingin dikenang kelak orang yang kita sayangi.